Pages

Rabu, 12 Maret 2014

Run With Heart: I Run For Indonesia Tersenyum bersama Hemaviton

Akhir-akhir ini, olahraga lari menjadi sangat populer dan digemari oleh kalangan muda dan tua. Bahkan, menariknya… olahraga yang cukup efektif membakar kalori ini cenderung menjadi sebuah olahraga hobi dan menjadi gaya hidup pilihan. Fenomena ini pula yang sepertinya disadari oleh beberapa kalangan untuk secara kontinyu membuat berbagai event yang intinya memasyarakatkan olahraga lari.


Salah satunya adalah Run With Heart. Event yang digelar oleh MNC ini, walaupun baru pertama kali diadakan di Indonesia, namun peminatnya cukup banyak walaupun registrasinya dikenai Rp 150.000/pack. Untuk lomba lari 5K, registrasi ini dianggap cukup mahal konon. Namun toh pesertanya cukup banyak dan memenuhi kuota. Apalagi race pack-nya ternyata cukup menarik dengan warna kaos yang sangat elegant.

Fun Bersama RunWithHeart

Walaupun secara keseluruhan acaranya berjalan lancar; start dari Parkir Timur Senayan dan finish di tempat yang sama di Senayan… acara Run With Heart ini sempat membuat beberapa pelari merasa seperti ‘ayam sayur’. Apa pasal ? “Jaraknya terlalu pendek, sementara para peserta yang ikut banyak di antara mereka adalah para atlit profesional. Jadi, 5K buat mereka tentu saja bisa diselesaikan dalam beberapa menit saja. Dan yang biasa cuma lari-lari lucu, tentu saja merasa seperti ayam sayur. Terlalu berat saingannya…” ungkap salah seorang peserta sedikit kecewa.

Adapun grup Parkour Jakarta yang secara tercatat mengirimkan sekitar 10 orang, mengaku merasa cukup puas dengan hiburan menyehatkan yang disponsori oleh banyak brands itu, antara lain Hemaviton. (*)

Kamis, 09 Januari 2014

Banyak orang menilai Parkour sebagai olahraga ekstrem yang keren, seperti dalam film Yamakasi dan District B13, misalnya. Padahal, “Parkour adalah disiplin jangka panjang," seperti yang dikatakan David Belle.

Pada 1986, David Belle, seorang remaja berusia 16 tahun, memutuskan untuk berhenti sekolah dan mendatangi daerah suburban Paris bernama Lisses demi kecintaannya akan kebebasan dan aksi, serta keinginan mengembangkan kekuatan dan ketangkasan yang dimilikinya.

Ayahnya, Raymond Belle, adalah seorang pemadam kebakaran militer, begitu juga kakek yang membesarkannya. Di kala orangtua lain melarang anaknya melakukan permainan berbahaya, Raymond kerap mengajak David kecil dan sepupu-sepupunya bermain di hutan, berolahraga dengan meloncati dan memanjati rintangan-rintangan yang mereka temui, melakukan skenario seolah-olah mereka sedang melarikan diri dari situasi yang sulit.

Terinspirasi dari kehidupan heroik keluarganya, di Lisses David bertemu dengan pemuda-pemuda yang berpandangan sama. Bersama mereka dan sahabat masa kecilnya, Sebastién Foucan, Belle membentuk kelompok Yamakasi. Lahirlah apa yang mereka sebut dan kerjakan sebagai art du deplacement, atau seni berpindah tempat dari titik A ke titik B, dengan tepat, cepat, dan seefisien mungkin.

Seiring perkembangan Yamakasi, Belle kemudian berpisah dengan Foucan. Foucan mengembangkan gerakan-gerakan yang lebih akrobatik dan menarik secara estetika, bertentangan dengan faham Belle mengenai kecepatan, ketepatan, dan efisiensi gerak. Apa yang dilakukan Belle kemudian dikenal dengan nama Parkour, sementara Foucan mengembangkan Freerunning. Film Yamakasi yang terinspirasi dari pergerakan kelompok tersebut kemudian dibuat tanpa kehadiran mereka berdua pada 2001.

***

Pada 2006, Stephane Vigroux, Dan Edwardes, Forrest Keighley, dan orang-orang lain yang merasa tidak sejalan lagi memisahkan diri dari Urban Free Flow, forum yang juga merupakan brand Parkour pertama di dunia. Mereka menganggap komunitas besar itu telah menjadi terlalu komersil. Parkour Generations lalu berdiri di UK sebagai salah satu wadah terpenting Parkour di dunia. Mereka berafiliasi dengan Parkour UK yang terbentuk sebagai induk organisasi di bawah pemerintah dan bukan lagi hanya sebagai satu komunitas.

Sesuai dengan filosofi original Parkour ajaran David Belle, Parkour Generations menyebarkan Parkour sebagai satu disiplin. Dikatakan suatu disiplin karena bagaimanapun orang menilainya, entah sebagai suatu seni, olahraga, ataupun beladiri, Parkour membantu praktisinya mengenal diri sendiri, beradaptasi dengan lingkungan, dan menghadapi bahaya. Di UK, Parkour diajarkan di sekolah-sekolah sebagai metode pengembangan diri secara fisik maupun mental.

Selain mengkonsentrasikan diri dalam mengajar, Parkour Generations membuat strukturisasi latihan dan sertifikasi instruktur, serta mengembangkan komunitas-komunitas Parkour di dunia. Walaupun begitu, Parkour Generations tidak menghilangkan unsur komersil. Dalam situsnya tersaji koreografi film, iklan komersial, maupun performance. Namun Parkour Generations tidak pernah mengadakan kompetisi, yang selain bertentangan dengan ajaran Belle, juga dianggap sebagai satu bentuk komersialisme yang tidak perlu.

Pada tahun 2007, Red Bull Art of Motion diadakan di Vienna dan menjadi kompetisi Parkour dan Freerun dunia pertama. Kompetisi ini menuai pro dan kontra dari praktisi Parkour dan Freerun di seluruh dunia. Para praktisi yang memegang ajaran Belle dan Foucan memprotes keras, sementara banyak praktisi terutama yang baru mengenal Parkour dan Freerun menyambut gembira adanya kompetisi. Setelah itu, muncul berbagai kompetisi Parkour dan Freerun lainnya, seperti Barclay Freerun Championship yang diorganisir oleh Urban Free Flow dan MTV’s Ultimate Parkour Challenge. Perdebatan mengenai kompetisi dan komersialisme dalam Parkour terus berlanjut.

***

Pada pertengahan 2007, muncul satu thread di forum Parkour.net berjudul “Anyone in Indonesia?” Dari obrolan santai 8 orang yang berasal dari Malang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Surabaya dalam thread forum itu kemudian lahir situs ParkourIndonesia.web.id beserta forumnya. Peminat Parkour yang tinggal di kota yang sama kemudian saling menemukan dan mulai berlatih bersama.

Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, komunitas Parkour Indonesia (PKID) berkembang pesat, walau seleksi alam tak dapat dihindari. “Awalnya gue datang bersepuluh. Sebulan kemudian hanya lima orang yang latihan. Enam bulan kemudian, tinggal gue yang masih aktif,” cerita Daniel Giovanni, yang bergabung dengan Parkour Jakarta pada akhir 2007 dan kini menjabat sebagai Wakil Presiden Parkour Jakarta.

Latihan fisik yang cukup berat salah satu alasannya. Banyak orang menilai Parkour sebagai olahraga ekstrem yang keren, seperti dalam film Yamakasi dan District B13, misalnya. Padahal, “Parkour adalah disiplin jangka panjang,” seperti yang dikatakan David Belle. Dengan berjalannya waktu, Parkour Indonesia mulai terstruktur. Berbekal pengalaman dan pelatihan yang didapat oleh para anggota, baik bersama-sama maupun pribadi, pola latihan terus dibentuk. Contohnya adalah keberhasilan Willy Irawan, seorang praktisi Parkour Bandung, mengundang Stephane Vigroux dan Thomas Couetdic pada Jamming Nasional 2010, yang merupakan salah satu titik penting di mana praktisi dari seluruh Indonesia dapat berguru langsung kepada dua orang yang berpengaruh dalam Parkour Generations dan adalah anak didik langsung David Belle. Willy juga pergi ke London pada pertengahan 2011 dan pulang membawa sertifikat Art du Deplacement & Parkour Teaching, standar kualifikasi instruktur Parkour yang dikeluarkan oleh Parkour Generations, dan terdaftar sebagai satu dari tiga orang Asia yang mengantongi sertifikat ADAPT hingga tahun 2011. Pola latihan di setiap kota kini cukup rapi. Saat ini, hampir di semua kota besar di Indonesia ditemui komunitas Parkour di bawah naungan Parkour Indonesia, yang terus berusaha mempertahankan dan menyebarkan semangat original Parkour.

***
Sabtu malam di pertengahan Januari 2012, sekitar 20 praktisi berkumpul di pintu IV, Gelora Bung Karno, Jakarta. Agenda latihan Jumper Parkour & Freerun terlambat 1,5 jam dari yang dijadwalkan. Mungkin karena hujan.

“Jumper belum setahun berdiri,” kata Mohammad Majid, wakil ketua Jumper. Dulu, Majid adalah pendiri Parkour Depok dan Parkour Lampung di bawah naungan Parkour Indonesia, dan sebelumnya anggota Parkour Jakarta. “Kami berpisah dari Parkour Indonesia karena berbeda pandangan. Kami ingin merangkul semua termasuk Freerun, dan orang-orang dengan tujuan apapun untuk berkembang dalam Parkour dan Freerun.” Menurut Hendry Hilmawan yang akrab dipanggil Inno, ketua Jumper, di balik Parkour Indonesia banyak komunitas Parkour lain bermunculan di Indonesia. Semua ikut menyebarkan Parkour ke berbagai kalangan dengan tujuan dan warna yang berbeda-beda dan salah satu contoh kecilnya Jumper.

Jumper Parkour & Freerun sering perform di berbagai acara besar, diliput oleh media cetak maupun elektronik. Saat ini Jumper membawahi komunitasnya yang tersebar di Jakarta, Rawamangun, Depok, Bekasi, Solo, Semarang, dan Lampung.

Pada Oktober 2011 lalu, Jumper sukses mengadakan Indo Smartfren Freerun Championship yang mengundang empat juri internasional yang merupakan juara-juara Barclay Freerun Championship dan Redbull Art of Motion Event. ISFC diikuti oleh sekitar 50 peserta termasuk dari Malaysia.

“Filosofi Parkour dan Freerun memang menentang kompetisi, tapi kita harus mengikuti perkembangan zaman. Kami ingin Parkour dan Freerun dapat berkembang dan menyebar luas,” jelas Majid. “Bila orang dapat berkembang dengan kompetisi, kenapa tidak? Dengan berkompetisi, orang dapat mengapresiasi dan memotivasi dirinya. Namun bila ada yang tidak setuju dengan kompetisi, kami menghargai.”

“Kami mengkompetisikan Freerun dan bukan Parkour, karena penggunaan nama Parkour akan menuai kontroversi karena filosofinya,” kata Inno. “Bukan popularitas dan uang yang kami kejar di Freerun Champ, tapi kekeluargaan dan kebersamaannya. Dan itu sangat berhasil untuk memanggil massa Parkour dan Freerun ataupun media untuk ajang promosi komunitas.”

***

“Sebenarnya, bukan hanya masalah keamanan dan kemungkinan cedera yang kami khawatirkan dalam kompetisi. Buat saya, kompetisi justru menentang semangat kebebasan dalam Parkour, karena terikat dengan aturan,” tutur Syariif Pontoh yang akrab dipanggil Ais, salah satu founder Parkour Indonesia yang kini menjabat sebagai Presiden Parkour Indonesia. Dalam disertasinya yang berjudul Ciné Parkour, Julie Angel menulis, baik Belle maupun Foucan tidak setuju dengan kompetisi. Parkour maupun Freerun bukanlah soal menjadi yang terbaik, dan bukan semata-mata fisik. Dalam blog-nya, Willy menulis, Parkour bukanlah sekedar loncat-loncat. “Karena itu kami lebih suka disebut praktisi, bukan atlet.”

Berbeda dengan Jumper, ketika perform, praktisi Parkour Indonesia memilih untuk tidak mengusung nama Parkour, kecuali jika diberikan kesempatan untuk menjelaskan apa itu Parkour. “Kami tidak ingin memberikan persepsi yang salah tentang Parkour kepada masyarakat. Parkour bukan hanya untuk dipamerkan bahwa kita dapat melakukan ini dan itu.” Karena itu komunitas Parkour Indonesia di beberapa kota memiliki performance teams, yang diturunkan bila mereka diminta untuk tampil secara komersil. Tanpa nama Parkour maupun Freerun. “Kami tidak tertutup kepada dunia komersil, selama masih dalam norma dan semangat original Parkour. Hanya saja, ada perbedaan dari menjual skill Parkour, dengan menjual Parkour itu sendiri.”

Baik Parkour Indonesia maupun Jumper memiliki kesamaan dalam misi menyebarkan Parkour. Keduanya berharap dapat memiliki wadah legal bagi komunitas masing-masing dan terus menyebarkan Parkour, misalnya dengan menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Seperti Parkour Generations. Sejak tahun 2011, Parkour Indonesia terdaftar sebagai anggota Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). Parkour Bandung bekerja sama dengan salah satu perusahaan transportasi shuttle terkemuka dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, untuk mengajarkan Parkour kepada anak-anak dan masyarakat sebagai metode pengembangan diri. Jumper pun sering ikut serta dalam acara-acara kampus bertema lingkungan dan komunitas.

“Sebenarnya kontradiksi dalam Parkour seperti ini sudah sering terjadi di luar negeri. Hanya saja hal yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu dan sudah mereda di luar sana, baru mulai terjadi di Indonesia. Sekarang di sana semua berjalan masing-masing, dengan visi dan misi masing-masing. Tidak ada masalah,” terang Daniel.

Dalam wawancara dengan Jump Magazine, Laurent Piemontesi, salah satu anggota Yamakasi, berkata, “Hanya karena saya tidak sepaham, bukan berarti saya tidak harus menghormati orang lain. Kita semua berbeda. Art du deplacement juga merupakan suatu pesan damai.” Dalam wawancara tersebut, tentang kontroversi Parkour dan Freerun pun dijelaskan Châu Belle, sepupu David Belle yang juga seorang anggota Yamakasi, “Saya rasa itu bukan masalah. Apapun nama yang orang pilih, yang terpenting adalah Anda mengenali diri Anda dalam disiplin ini. Dan bahwa orang mengerti apa yang kita kerjakan ketika berlatih.”

Namun Ais menolak bila perkembangan Parkour di Indonesia dibandingkan dengan yang terjadi pada breakdance. Ketika awal booming, idealisme breakdance sangat kental. Dalam beberapa tahun, breakdance kini dikenal sebagai suatu bentuk performance yang komersil, dengan berbagai kompetisi dan segala medianya. Menurut Ais, lebih seperti yoga. Yoga adalah suatu disiplin pengembangan diri yang tidak dapat dikompetisikan. Kalaupun ada kompetisi, hanya untuk menarik sponsor. Bagi Ais, banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk ajang kekeluargaan para praktisi.

***

Bagi para praktisinya, Parkour memberikan banyak hal yang membuat mereka bertahan mengembangkan diri dalam Parkour maupun komunitasnya. Perbedaan motivasi, latar belakang fisik maupun mental memberikan hasil yang berbeda-beda bagi setiap orang.

Jumper Parkour & Freerun memiliki Noe. Ia sangat berbakat. Berusia di awal 20-an, ia mendedikasikan waktunya secara penuh untuk Parkour dan Freerun. Entah kenapa, ia tidak kuliah ataupun bekerja. Ia sudah sering muncul dalam berbagai iklan komersial, stunting, maupun perform. Namun menurut Majid, ia agak sulit diwawancarai. Ia memiliki masalah dalam merespon pertanyaan yang cukup panjang. Tapi bila bergerak, ia sangat bebas dan natural. Mata saya menangkap sesuatu. Sepertinya ia agak kesulitan dalam memperhatikan dan tampak hiperaktif. Dengan keterbatasannya, ia akan sulit menyerap filosofi. Jumper membantunya dengan kebebasan berekspresi.

Aldika, salah satu praktisi Parkour Indonesia di Jakarta, dulu, mempunyai kesulitan dalam mengatakan pesan yang hendak disampaikan karena kurangnya kepercayaan diri. Disiplin Parkour dengan segala filosofinya membantunya hingga ia kini dapat berkomunikasi lancar bahkan dalam public speaking. Ia tetap bekerja seperti kebanyakan praktisi Parkour lainnya, dan mendedikasikan waktu di luar pekerjaannya untuk berlatih Parkour, baik sendiri maupun sebagai instruktur, dan untuk semangat original Parkour itu sendiri.

Contact the writer at nindyalubis
Follow @perfectelle on Twitter

Sabtu, 23 November 2013

Nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam Parkour

Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan

Saat kita menjalankan track kehidupan, terdapat banyak rintangan dan masalah hidup yang terlihat seperti obstacles dalam hidup. Semua orang pasti mempunyai tjuan akhir. Tapi saat kita bergerak ke tujuan akhir, banyak rintangan (obstacles) yang menghadang. Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing-masing.
Melawan Rasa takut

Seseorang yang takut untuk mencoba, tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, ngga akan ada kemajuan dalam kehidupan. Kita bisa naik motor, sukses dalam bisnis, menang tender dan sebagainya adalah buah dari keberanian kita melawan rasa takut.

Tapi ingat ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh bahkan celaka. Tapi kalo terlalu takut, maka kita tidak akan berbuat apa-apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang. by : adi
Bangkit dari kegagalan

Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.
Flexibilitas dan fluiditas

Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.
Kreatifitas dan kebebasan

Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.


Parkour menentang kompetisi
Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.



Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi (sederhana) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.
Parkour bukan olahraga ekstrem

Banyak orang awam yang melihat video-video Parkour mulai beranggapan bahwa Parkour adalah olah raga ekstrem dan menggolongkannya dengan olahraga seperti skate board, bmx dan lainnya. Sehingga banyak orang yang nekat melakukan gerakan-gerakan berbahaya yang akhirnya berakibat pada cedera serius.

Parkour tidak hanya berhubungan dengan nyali saja, tapi sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan dan teknik yang terus menerus dilakukan. Gerakan-gerakan yang kita lihat melalui video seperti yang dilakukan David Belle dan anggota Yamakasi merupakan hasil dari sebuah latihan panjang selama belasan tahun.

Senin, 04 November 2013

13619907211785173037

Parkour, Olah Raga Militer Klasik yang ekstrim tapi Semakin digemari anak muda didunia saat ini. Parkour berasal dari bahasa Perancis yaitu ‘Le parcours’

Le parcours’. Sebenarnya suatu metode latihan militer klasik untuk menghindari haling-rintang yang bisa berupa apa saja disekitar lingkungan dari cabang-cabang pohon dan batu- batuan hingga pegangan tangan dan tembok beton loncat dari gedung ke gedung lainnya.

Parkour dikembangkan di Prancis oleh Raymond dan David Belle dan Sebastien Foucanl dari Prancis. Raymond Belle mulai mengembangkan Parkour dengan tujuan mengurangi jumlah korban akibat perang pada saat itu. Kemampuan Raymond melewati haling-rintang semakin berguna ketika dia bergabung dengan satuan pemadam kebakaran di Perancis. Kemampuan serta Kelihaian itu kemudian dia wariskan kepada putranya, David belle yang kemudian membuat Parkour terkenal saat ini.

Parkour adalah Olah raga dengan aksi-aksi ekstrim seperti melompat dari satu gedung ke gedung lainnya. Parkour mempunyai arti bergerak atau berpindah tempat dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin. Parkour dengan mengedepankan keindahan bergerak sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri. atlet-atlet Parkour dikenal sebagai “Traceur” untuk laki laki dan “Traceuse” untuk perempuan.

Selasa, 15 Oktober 2013

Parkour, Seni Gerak Halang Rintang





Komunitas Parkour (Foto - buddytv)

Melompat, meloncat, melesat, menembus waktu mengolah tubuh

JAKARTA, Jaringnews.com - Semua seni lahir dari pergulatan manusia dengan alam. kebanyakan orang mengidentikan, Parkour adalah olahraga keras dan ekstrim. Namun parkour sama sekali bukan aktivitas ekstrim, lebih ke latihan fisik, mirip latihan di militer. Bemula di Perancis, mengalir ke Jepang, tumbuh dan mekar pula di Indonesia.

Parkour atau l'art du déplacement (seni gerak) adalah aktivitas yang bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia.

Diciptakankan oleh David Belle di Perancis, "Parkour" bertujuan untuk melatih efisiensi gerakan untuk membentuk badan dan pikiran seseorang untuk dapat menghadapi rintangan-rintangan dalam kondisi bahaya.

Keahlian Parkour David Belle dapat disaksikan dalam film Prancis Banlieue 13 dan sekuelnya Banlieue 13 Ultimatum. Di film itu Belle berperan sebagai karakter sentral Leito. Dalam Prince Of Perisia: The Sand Of Time, aktor yang tidak pernah menyelesaikan pendidikan formalnya ini bertindak sebagai stunt parkour coordinator. Kehadiran Belle sebagai stunt coordinator mendapat sambutan sangat baik dari para kru, bahkan aktor Jake Gyllenhaal merasa terhormat dapat berlatih langsung dari 'pencipta' Parkour.

Selain Belle, kita juga bisa saksikan gerakan parkour yang dimainkan Jackie Chan dalam berbagai film. Intinya Parkour adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu cepat dan tepat serta indah, mengandalakan kelincahan fisik serta kekuatan mental.

Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency”.

Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).

Bertujuan mampu menghadapi semua rintangan baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh. Bermula dari Perancis, kemudian menyebar ke Jepang, kini sampai di Indonesia.

Komunitas Parkour Indonesia
Mulai 2004 parkour mulai disenangi kaum muda di sejumlah wilayah di Indonesia. Saat ini, menurut catatan komunitas parkour Indonesia, setidaknya terdapat 41 kota yang memiliki komunitas parkour. Diantaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Padang, Kendari, Kediri, Bandar Lampung, Makassar dan lain-lain.

Setiap komunitas berinteraksi dengan komunitas lainnya melalui forum-forum di internet. Mereka saling berbagi informasi dan bahkan saling membantu jika ada anggota komunitas yang sedang sakit. umumnya anggota Komunitas Parkour adalah remaja usia-14-19 tahun. Bercirikan sepatu kats, celana pendek selutut longgar dan gerak tubuh yang seimbang bila berjalan.

Di Bandung, jumlah penggemarnya mencapai ratusan orang. Setiap latihan diikuti oleh puluhan bahkan ratusan orang. Tempat latihan tersebar dibeberapa tempat diantaranya kampus ITB dan Universitas Parahyangan.

Beda kota beda pula model latihan yang diterapkan. Kalau di Jakarta mereka biasa berlatih di gedung-gedung dan perkantoran. Di kota Malang menggunakan alam seperti pohon-pohon, bukit dan batu-batu sebagai halang rintangnya.

Tidak seperti komunitas lainnya, komunitas Parkour tidak mengenal persaingan antar komunitas. Karena memang tidak ada kompetisi. Hanya fokus pada olah tubuh, fikiran dan fisik untuk keluar dari rintangan secepat dan seefisien mungkin.

Tidak ada gaya yang spesifik dari masing-masing komunitas parkour di Indonesia. Yang ada hanyalah adaptasi para pegiat parkour terhadap lingkungannya masing-masing. Tapi untuk pegiat parkour mancanegara, mereka punya gaya yang berbeda-beda.

Di Prancis, para pegiat parkour lebih suka melakukan lompatan dari bangunan yang satu ke bangunan lainnya. Sementara di Jepang, para pegiat parkour lebih suka dengan gaya memanjat. mungkin orang Jepang punya dasar ninja.

Namun yang jelas, teknik-teknik latihan parkour semuanya sama. Mereka semuanya mengadopsi dari gerakan kucing. Itu sebabnya di kalangan parkour dikenal istilah "Kucing adalah guru kita". Sebab gerakan tangan maupun kaki dalam meloncat serta berpindah-pindah mengikuti gerakan yang dilakukan kucing. Tak heran untuk latihan dasarnya para pegiat parkour harus melakukan cat walking alias jalan ala kucing hingga ratusan meter.

Jumat, 06 September 2013

Mengenal Olahraga Parkour

Olahraga parkour mungkin masih terdengar asing di Indonesia, padahal olahraga ini sudah cukup lama.

PARKOUR mempunyai arti bergerak atau tekhnik berpindah tempat dari tempat satu ke tempat ytang lain dengan cepat, yang menggunakan prinsip dari parkour dan mengedepankan keindahan bergerak dan di Imbangi dengan kemampuan bergerak dari tubuh itu sendiri.
sebenarnya parkour sudah lama sekali muncul tapi olahraga itu dulu dikenal dengan kata FREE RUNNING . Dan parkour dideskripsikan dan dikenalkan kesuluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Prancis Yang nama-nya DAVID BELLE. Dia sudah cukup terkenal karena dengan kemampuannya dia menjadi pemeran yang bermain di sebuah FILM Terlaris Yang berjudul District13 & Sudah meluncurkan Film kedua-nya Yang Berjudul dengan B13 ULTIMATUM.

Nilai-nilai Kehidupan yang Terdapat Dalam Olahraga Parkour
1. Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan.
Saat kita menjalankan track kehidupan, terdapat banyak rintangan dan masalah hidup yang terlihat seperti obstacles dalam hidup. Semua orang pasti mempunyai tjuan akhir. Tapi saat kita bergerak ke tujuan akhir, banyak rintangan (obstacles) yang menghadang. Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing-masing.

2. Melawan Rasa takut.
Seseorang yang takut untuk mencoba, tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, ngga akan ada kemajuan dalam kehidupan. Kita bisa naik motor, sukses dalam bisnis, menang tender dan sebagainya adalah buah dari keberanian kita melawan rasa takut.
Tapi ingat ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh bahkan celaka. Tapi kalo terlalu takut, maka kita tidak akan berbuat apa-apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang.

3. Bangkit dari kegagalan.
Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.

4. Flexibilitas dan fluiditas.
Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.

5. Kreatifitas dan kebebasan.
Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.

Parkour menentang kompetisi.Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.
Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi (sederhana) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.

Gambar Dari Gerakan Parkour





Tekhnik Parkour



Mengembangkan dan menyebarkan ParkourSaat ini Parkour mulai dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Perlahan-lahan beberapa traceur yang mengerti akan filosofi dan teknik dalam Parkour mulai bertambah. Berkat pembelajaran dari beberapa informasi yang benar mengenai originalitas tentang parkour dari sumber-sumber terpercaya, lambat laun Parkour menjadi sebuah kebutuhan dan disiplin dalam setiap traceur yang memiliki pemahaman dalam jiwanya masing-masing. Pengetahuan seperti inilah yang harus disebarkan ke masyarakat luar dan memberikan edukasi yang benar tentang Parkour mulai dari sejarah dan filosofi yang terkait di dalamnya.
Intinya adalah, Parkour bukan hanya melatih fisik saja. Parkour juga mencerminkan sebuah filosofi moral dengan nilai-nilai tersendiri. Bukan hanya sekedar sebuah olah raga, tapi juga sebuah seni. Dan yang paling penting Parkour adalah sebuah filosofi yang selalu dipakai semua orang setiap hari.

Beberapa Film Yang Menampilkan Gerakan-gerakan Parkour



JUMP BRITAIN YAMAKASHI I, II, III


DISTRICT 13 & BANLIEUE 13 ULTIMATUM

Rabu, 20 Februari 2013

Aksi JUMPalitan Parkour Jogja

Tema minggu ini adalah Sport jadi untuk komunitas yang akan kita liput kali adalah Parkour. Buat kamu udah udah tau apa itu Parkour sebelumnya pasti udah sering denger kalo jenis olahraga ini tergolong “ektrem” . Tapi, bagi yang belum familiar dengan jenis olahraga ini kita akan bahas lebih detail mengenai Komunitas Parkour Di Jogja, yaitu yang dikenal JUMPalitan. Sebenernya se-“ektrem” apakah jenis olahraga modern ini?

Narasumber kita kali ini adalah Warid Tamam atau biasa dipanggil Tamam, Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Adi Sucipto (STTA). Jabatannya di Komunitas JUMPalitan adalah Anggota Inti.



Apa sih Parkour itu?
Parkour berasal dari Bahasa Prancis yang artinya berpindah dari poin A ke poin B, seefisien mungkin dan safety. Parkour adalah jenis olahraga yang di adaptasi dari lari halangrintang militer, bedanya rintangannya berupa lingkungan sekitar, bisa di alam bebas, tembok, gedung-gedung, bangunan-bangunan tinggi kalau untuk di perkotaan, dan lain-lain.

Bisa ceritain sedikit dong tentang sejarah Parkour itu sendiri sehingga menjadi olahraga seperti sekarang ini?
Sejarahnya dahulu Parkour merupakan latihan militer Prancis yang dipelopori oleh Raymond Belle mantan militer Prancis, kemudian diwariskan kepada anaknya Dacid Belle dan kemudian disempurnakan sehingga menjadi seperti sekrang dan dikenal dengan istilah Parkour.

Untuk di Jogja sendiri Komunitasnya dinamakan JUMPalitan apa ada arti khusus dibalik nama tersebut?
Iya kalau di komunitas Parkour di Jogja namanya sendiri adalah JUMPalitan singkatan dari Jogjakarta Ubiquituos Multitude Parkour alitan. Yang artinya Ubiquituos adalah ada dimana-mana sedangkan Multitude artinya bermacam-macam, dan alitan serta Jogjakarta merupakan cerminan dari wilayah Parkour itu sendiri sekaligus mencirikan ke-Jogja-annya sehingga membedakan dengan komunitas dari daerah lain.

Bagaimana awal terbentuknya?
Komunitas JUMPalitan Parkour Yogya dibentuk Desember 2007. Bermula dari sekelompok orang yang tertarik dengan Parkour melalui video di Youtube maupun dari media sosial lainnya kemudian saling bertukar pikiran lalu melakukan latihan bersama dan akhirnyamenjadi sebuah komunitas di Jogja yang memiliki induk Parkour Indonesia.

Kalau boleh tolong share dong tujuannya dibentuk komunitas ini dan apa bedanya dengan komuniatas olahrara popular lainnya?
Tujuannya awalnya adalah menjadi wadah belajar bagi para penyuka Parkour di Jogja khususnya sehingga bisa saling share, kenal, kemudian saling melengkapi. Parkour sebenarnya tergolong olahraga berat sama halnya sepakbola tetapi bukan berarti ekstrem karena semua ada tekniknya yang membuat olahraga ini safety. Seperti yang kita tahu setiap olahraga memiliki resiko masing-masing, seperti sepakbola juga memiliki resiko cidera tersendiri. Kalau olahraga Parkour sendiri sifatnya 80% lebih ke fisik dan metal dan 20%-nya merupakan teknik.  

Mengenai teknik, Bagaimana teknik-teknik Parkour agar safety terutama bagi pemula?
Sebelum melakukan olahraga Parkour ini disarankan untuk belajar mengenai teknik-teknik dasarnya terlebih dajulu untuk mengurangidan menghindari cidera. Ada berbagai gerakan dasar yang wajib dilakukan bagi pemula pada khususnya:

1. Balancing (keseimbangan), fungsinya dalah untuk kesimbangan tubuh, gerak tangan dan kaki.

2. Running, dibagi menjadi tiga yaitu:
- Jogging atau berlari-lari kecil
- Running, berlari dengan kecepatan normal
- Sprinting atau berlari cepat. Sprinting juga dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu Basic Sprinting dan Advance rolling atau berlari sambil bergulung-gulung.

3. Rolling, digunakan untuk meminimalisir impact atau kecelakaan ketika landing atau mirip dengan lompat harimau.

4. Landing (mendarat), dalam hal ini mendarat dengan aman (safety). Landing juga dibagi menjadi dua bagian yaitu Basic Landing yang biasa plus Slam out Landing yaitu mendarat dengan tangan dan yang kedua adalah Landing plus Rolling yaitu mendarat dengan bergulung-gulung.

5. Jumping, dibagi menjadi dua bagian yaitu precision dan running precision.

6. Climbing atau memanjat.

7. Vaulting, yaitumelewati suatu rintangan dengan bantuan tangan.

Apa saja kegiatan JUMPalitan?
Yang pasti kegiatan rutin latihan, setiap hari Selasa dan Kamis mulai jam 4 sore sampai selesai di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, dan setiap hari Minggu jam 8 pagi -12 siang di FTI UII. Selain ada kegiatan National jamming atau Jamming nasional (Jamnas) yang diakdakn setiap tahun yang diikuti komunitas Parkour di seluruh Indonesia. JUMPalitan juga mendukung kegiatan petisi global yang baru-baru ini diselenggarakan seperti Earth Hour Jogja tanggal 31 Maret 2012.



Siapa saja anggotanya?
Untuk komunitas ini jumlah anggota total keseluruhan mencapai lebih dari 50 orang di Jogja hanya saja yang terhitung aktif berjumlah sekitar 20-30an orang dari berbagai kalangan baik mahasiswa, siswa SMA bahkan SMP. Dan juga kami juga punya anggota cewek sekitar 2-3 orang yang aktif dari total 10an orang.

Bagaimana cara bergabung di Komunitas JUMPalitan?
Komunitas ini pada dasarnya terbuka bagi siapa saja yang berminat dan free. Untuk keterangan lebih lanjut sebelum masuk latihan disarankan untuk membaca mengenai informasi-infomasi mengenai Parkour di Fan Page Facebook Parkour Indonesia atau dimanapun, di Twitter @ParkourYogya, atau di Website www.parkourindonesia.web.id , setelah tahu secara garis besarnya baru datang ke tempat latihan “supaya gak tanya-tanya lagi pas latihan”, begitu kata Mas Tamam. “Bukannya kita tidak mau menjawab tetapi di FanPage Facebook maupun Twitter sudah banyak info Frequently Ask Question (FAQ) yang memadai, gitu”, Tambahnya. Perlu dicatat Parkour tidak memerlukan peralatan yang khusus hanya saja supaya lebih nyaman disarankan memakai celana training, kaos yang nyerap keringat, sepatu running kalo punya dan jangan lupa bawa bekal minum dan snack sendiri-sendiri. Satu lagi, kalo mau cari Markas kita ya ditempat latihan.

Banyak pendapat nih yang bilang kalo Parkour itu olahrag ekstrem. Menanggapi stigma negatif itu sendiri gimana?
Belajarnya harus step by step, sebenernya gak mebuthkan bakat atau ketrampilan khusus yang hebat tapi juga sebaiknya jangan nyoba sendiri dimanapun dan kapanpun tanpa teknik tertentu. Karena di Parkour ada beberapa teknik yang bisa meminimalisir cidera bahkan menghilangkan rintangan itu sendiri, misalnya kita mau melompat sejauh 2 meter, maka harus melakukan lompatan setengahnya (1m). dan itu biasanya dilakukan seratus kali bahkan seribu kali. Yang dianggap baik sesempurna dan sehalus mungkin kayak landing sebaiknya tanpa impact dan suara. Intinya harus aman dan kalo masih terasa sakit berate itu belum sbenar gerakannya.

Semangat apa yang pengen temen-temen JUMPalitan tularkan?
Yang pertama adalah disiplin karena itu mencakup semuanya dan merupakan kunci sukses bagi semua orang. Kemudian kerja keras karena semua keberhasilan bisa dicapai melalui kerja keras dan metal yang pemberani untuk menghadapi serta menaklukan rintangan itu sendiri. Ibarat rintangan adalah masalah dalam kehidupan kita sehari-hari, maka kita harus menaklukan dan menyelesaikan masalah tersebut untuk dapat mencapai level yang lebih tinggi. Yang pasti selain membuat tubuh sehat, parkour juga memiliki manfaat bagi penggemblengan mental kita.

Terakhir, harapan kedepannya?
Parkour bisa menjadi olahraga kampung, seperti sepakbola, bulutangkis, voli, dan lain-lain. Kami ingin memasyarakatkan Parkour dan memparkourkan masyarakat. Jangan bilang kalo parkour itu ekstrem sebelum mencobanya sendiri!

Nah, udah tau kan kalo Parkour itu tidak se-ekstrem yang kita bayangkan. Disamping teknik khusus perlu nyali atau mental yang besar juga untuk melakukan olahraga ini. Tapi bukan berarti mustahil untuk kita menaklukan rintangan di depan mata. Jadi, buat kamu yang tertarik untuk mencoba Parkour bisa langsung searching informasi terus datang deh on the spot di jam-jam latihannya JUMPalitan. a